Pemikiran Jeffrie Gerry Tentang Nehemia

 jeffriegerry24@gmail.com
1

 


Nehemia 1

Doa Nehemia mengingatkanku pada saat kehilangan pekerjaan. Aku menangis dan berdoa, menyadari bahwa perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Seperti Nehemia yang memohon belas kasih Tuhan bagi bangsanya, aku pun belajar bahwa doa yang tulus membuka jalan bagi pemulihan.

Nehemia 2

Keberanian Nehemia di hadapan raja seperti saat aku meminta kesempatan kerja di saat sulit. Aku sadar bahwa persiapan, keyakinan, dan kehendak Tuhan berperan besar dalam keberhasilan. Langkah kecil dengan iman dapat membuka pintu yang tampaknya tertutup.

Nehemia 3

Pembangunan tembok bersama mengingatkanku bahwa kerja sama lebih penting daripada kesombongan individu. Aku pernah mencoba membangun bisnis sendiri tanpa bantuan, tetapi gagal. Seperti Yerusalem yang diperbaiki bersama, aku belajar bahwa membangun masa depan butuh kebersamaan.

Nehemia 4

Saat menghadapi ejekan dan tantangan, aku teringat masa ketika orang meremehkan kemampuanku. Nehemia tidak gentar, ia berdoa dan bekerja. Aku pun belajar bahwa keberanian sejati adalah tetap melangkah meski dunia meremehkan kita. Tuhanlah perlindungan sejati.

Nehemia 5

Nehemia menegur pemimpin yang menindas rakyat, dan aku teringat masa ketika aku harus membela rekan kerja yang diperlakukan tidak adil. Menjadi suara bagi mereka yang lemah memang berisiko, tetapi Tuhan menghendaki kita untuk berani memperjuangkan kebenaran.

Nehemia 6

Fitnah dan ancaman pernah membuatku hampir menyerah dalam pelayanan. Namun, seperti Nehemia yang tetap teguh, aku pun belajar bahwa ketika kita bekerja bagi Tuhan, akan selalu ada perlawanan. Namun, iman yang kuat akan membawa kita menyelesaikan tugas dengan baik.

Nehemia 7

Mencatat nama-nama umat Tuhan mengingatkanku pada pentingnya mengenali identitas diri. Aku dulu merasa tidak berarti, tetapi Tuhan menunjukkan bahwa setiap nama berharga di hadapan-Nya. Aku belajar untuk menghargai siapa diriku di dalam Tuhan.

Nehemia 8

Membaca firman Tuhan membawa sukacita, seperti saat pertama kali aku benar-benar memahami Alkitab. Dulu, aku menganggap firman hanya sekadar kata-kata, tetapi kini aku merasakan kekuatannya membangkitkan semangat dan memberikan arah dalam hidupku.

Nehemia 9

Israel mengakui dosa-dosa mereka, dan aku teringat saat harus bertobat dari kebanggaanku sendiri. Mengakui kesalahan bukan kelemahan, tetapi tanda pertumbuhan. Tuhan selalu siap mengampuni jika kita datang dengan hati yang hancur dan rendah di hadapan-Nya.

Nehemia 10

Bangsa Israel berkomitmen kembali kepada Tuhan, seperti aku saat memutuskan untuk hidup lebih taat setelah mengalami banyak kegagalan. Aku sadar bahwa komitmen sejati bukan sekadar janji di bibir, tetapi ketaatan dalam tindakan setiap hari.

Nehemia 11

Mereka yang dipilih untuk tinggal di Yerusalem rela mengorbankan kenyamanan. Aku pun belajar bahwa terkadang Tuhan memanggilku untuk berada di tempat yang tidak nyaman demi rencana-Nya. Hidup dalam kehendak Tuhan sering kali berarti meninggalkan zona nyaman.

Nehemia 12

Perayaan tembok yang selesai mengingatkanku pada kebahagiaan setelah melewati banyak ujian. Aku belajar bahwa setiap kemenangan sepatutnya dikembalikan kepada Tuhan, sebab tanpa Dia, semua usaha dan kerja keras kita akan sia-sia.

Nehemia 13

Melihat pelanggaran yang kembali terjadi, aku teringat saat hampir kembali ke kebiasaan buruk. Nehemia bertindak tegas, mengingatkanku bahwa iman harus dijaga setiap hari. Jangan biarkan kompromi kecil menghancurkan perjalanan kita bersama Tuhan.

Tags

Posting Komentar

1Komentar

  1. Doa Nehemia mengingatkanku pada saat kehilangan pekerjaan. Aku menangis dan berdoa, menyadari bahwa perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Seperti Nehemia yang memohon belas kasih Tuhan bagi bangsanya, aku pun belajar bahwa doa yang tulus membuka jalan bagi pemulihan.

    BalasHapus
Posting Komentar